Media Masyarakat Tentang Pengenalan Informasi Seputar Burung Kicau, Atau Hewan Peliharaan Dalam Perawatan, Penangkaran, dan Penyembuhan Penyakit.

Tips Memilih Dan Merawat Burung Branjangan

Artikel terkait : Tips Memilih Dan Merawat Burung Branjangan

Tips Memilih Burung Branjangan
Kenali dahulu branjangan jenis apa yang akan anda pelihara, baca artikelnya DISINI.
Tidak ada patokan khusus dalam memilih branjangan. Ciri-ciri branjangan yang baik antara lain bentuk fisiknya atletis, ekor dan badan panjang, mata tajam menunjukkan petarung, bulu lembut seperti sutra sedangkan paruhnya bagai burung gelatik tapi agak bengkok sedikit ke bawah.


Cara Membedakan Burung Branjangan Jantan Dan Betina

-Ciri-ciri burung branjangan jantan :

  • Jambul lebih panjang dibanding betina
  • Ada bulu halus di dada bila ditiup
  • Bulu yang tidak tipis serta berwarna coklat yang tajam
  • Bulu dipipi buka keluar
  • Suara kicauannya beragam serta tak terputus-putus
  • Lebih sering ngeriwik daripada betina
  • Warna paruh hitam serta mengkilat serta paruh sisi bawah tampak putih bersih

-Ciri-ciri burung branjangan betina :

  • Jambulnya pendek. 
  • Tidak ada bulu halus pada burung branjangan betina
  • Warna bulunya kusam
  • Bulu dikedua pipinya condong rata serta tak buka keluar
  • Suaranya monoton
  • Paruh sisi bawah kecoklatan


Burung Branjangan Jawa Timur

Tips Memilih Sangkar Burung Branjangan

  1. Pilih sangkar berdiameter minimal 1,5 X rentang sayap branjangan. Hal ini dimaksudkan supaya pada saat branjangan mengepakkan sayap, tidak ada bagian tubuhnya yang terluka.
  2. Jarak ideal ruji adalah yang tidak bisa dilewati oleh kepala branjangan. Jarak yang terlalu longgar bisa membuat burung terjepit dan tercekik atau bahkan lepas, sedangkan jarak ruji yang terlalu rapat membuat burung menjadi kurang jelas terlihat saat bertengger. Pastikan keseluruhan ruji sangkar telah diraut dan diamplas dengan baik sehingga tidak akan melukai branjangan terlebih jika branjangan masih giras/nglabrak.
  3. Ruji yang baik terbuat dari bambu yang tua dan diambil dari bagian terluar atau kulit serta melalui proses pengeringan dan pengobatan anti rayap. Jika ruji dibuat dari bambu muda dan bukan bagian terluar serta tidak melalui proses tersebut maka sangkar akan melintir atau "menggeliat" setelah dipakai beberapa lama. Hal ini penting diperhatikan karena sangkar branjangan akan sering terpapar langsung oleh sinar matahari saat burung dijemur.
  4. Sangkar dengan bahan utama bambu lebih baik karena bambu memiliki keunggulan dibanding bahan lain. Bambu di antaranya kuat dan ringan, mudah dibentuk, serta ramah lingkungan.
  5. Usahakan memilih sangkar dengan alas berbahan papan kayu/triplex tebal supaya lebih awet dan kuat karena dasar sangkar akan "terbebani’ oleh bubukan bata. Pastikan juga kawat atau plat logam pengait alas sangkar masih berfungsi dengan baik dan selalu pada posisi yang tepat. Beberapa kejadian, branjangan lepas dari sangkar diakibatkan "tebok"  jatuh karena ambrol maupun disebabkan pengaitnya lepas.
  6. Warna sangkar sebaiknya disesuaikan dengan warna dominan batikan burung. Jika batikan branjangan bernuansa coklat tua kemerahan, sebaiknya pilih sangkar dengan warna yang cerah atau terang. Jika batikan branjangan bernuansa kuning bersih, maka Anda bisa memilih sangkar dengan warna gelap atau bahkan hitam. Hal ini dimaksudkan supaya branjangan yang ada di dalam sangkar menjadi jelas terlihat serta tidak tersamarkan dengan warna/cat sangkar.
  7. Gunakan tenggeran dari bahan batu apung dengan bentuk bundar, oval, atau persegi dengan sudut tumpul, atau bentuk asli (alami) dari batu apung tersebut dengan diameter antara 6,5 cm - 9 cm. Ratakan bagian atasnya supaya datar dan pastikan tidak tajam/kasar yang bisa melukai kaki branjangan. Permukaan tenggeran tidak boleh terlalu halus dan licin. Sediakan cukup satu tenggeran saja dengan posisi di tengah supaya branjangan terbiasa berkicau di tenggeran tersebut.
  8. Tempatkan cepuk wadah pakan, minum, dan EF dengan posisi lebih rendah dari tenggeran.
  9. Tambahkan bubukan bata yang sudah disaring halus (kira-kira sehalus kopi bubuk) ke dalam dasar sangkar dengan ketebalan 1 cm -1,5 cm. Alternatif yang bisa dugunakan sebagai bubukan alas sangkar adalah tanah liat (diambil di sawah) yang kering dan ditumbuk serta diayak halus, pasir laut, pasir bangunan,  atau kombinasi dari beberapa bahan tersebut.
  10. Di habitatnya, branjangan adalah burung yang suka "mandi’ dengan menggesekkan seluruh badannya di permukaan tanah. Mandi pada branjangan bertujuan untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Misal cuaca panas dan terik, branjangan akan berusaha untuk mengalirkan atau meredam hawa panas tubuhnya melalui mandi atau "kipu". Begitu juga sebaliknya jika badannya terasa dingin (malam hari), branjangan akan kipu dengan jalan menyerap panas yang disimpan oleh bubukan yang ada di dasar sangkar.
  11. Biasakan mengerodong branjangan pada malam hari supaya terbebas dari ganguan nyamuk, serangga pengganggu, angin/hawa dingin, sehingga branjangan bisa beristirahat dengan nyaman dan kemudian segar bugar bernyanyi riang keesokan harinya. Pakai dan pilihlah krodong yang sesuai dengan ukuran sangkar. Jangan terlalu ketat, jangan terlalu longgar. Krodong juga berfungsi menjaga sangkar dari embun. Ruji maupun ornamen dari bambu akan lebih cepat berubah bentuk, jika selalu terkena embun dan panas secara terus-menerus.
  12. Berilah grease (Stempet/Minyak) pada pangkal besi pengait, supaya sangkar branjangan aman dari gangguan semut. Gantang sangkar di tempat yang aman dari gangguan dan jangkauan tikus maupun hewan predator.


Cara Perawatan Burung Branjangan Biar Cepat Gacor
Inilah, Cara Perawatan Harian Burung Branjangan :

  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan dengan cara disemprot dengan sprayer asal terlihat basah. Sebelum disempot, bersihkan kotoran yang tercampur dengan bubukan batu bata. Kemudian ganti atau tambahkan pakan branjangan berupa biji-bijian seperti milet, canary seed, jewawut, dan gabah.
  2. Bersihkan wadah air minum dan berikan air matang yang sudah dingin sebagai air minum.
  3. Berikan jangkrik kecil sebanyak 2-3 ekor pada cepuk EF. Setiap tiga hari sekali, bisa ditambahkan kroto sebanyak satu sendok teh sebagai EF.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 2-3 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut selama 10 menit, lalu gantang di tempat teduh atau di dalam rumah.
  6. Siang hari sampai sore (jam 12.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master branjangan mp3 atau burung-burung master.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras.
  8. Berikan jangkrik kecil 2 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung dimasukkan ke rumah. Burung tidak perlu dikerodong jika Anda ingin mendengarkan suaranya karena burung branjangan juga suka berkicau di malam hari


Penting Untuk Di Ingat Bagi Branjangan  Mania :

Bubukan batu bata diganti minimal sepekan sekali. Meski tidak perlu dikerodong setiap malam, branjangan tetap perlu dilatih kerodong agar tidak kelabakan ketika suatu saat kita perlu mengerodongnya.

Penanganan branjangan kondisi drop:
  • Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung branjangan lain
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
  • Berikan vitamin tambahan
Nah itulah beberapa hal penting berkaitan dengan pemilihan dan perawatan burung branjangan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tetap jadikan Koran Burung inspirasi Kicau Mania Indonesia.

Artikel Koran Burung Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 Koran Burung | Design by Koran Burung