Media Masyarakat Tentang Pengenalan Informasi Seputar Burung Kicau, Atau Hewan Peliharaan Dalam Perawatan, Penangkaran, dan Penyembuhan Penyakit.

Panduan Cara Menjodohkan Dan Ternak Burung Ciblek

Artikel terkait : Panduan Cara Menjodohkan Dan Ternak Burung Ciblek

Seiring bertambahnya peminat burung ciblek/prenjak, kini populasi burung ciblek sudah sangat langka apalagi ciblek kristal/putih. Ciblek sendiri di cari para penggemar dikarenakan suara tembakan dan brennya sangat memukau untuk dijadikan klangenan, masteran, ataupun di perlombakan. Karena kesadaran para penggemar akan langkanya populasi ciblek saat ini, mulai dikembangkan cara untuk beternak ciblek. Mungkin yang sudah berpengalaman dalam breeding ciblek tidak akan menjadi masalah, berbeda dengan pemula yang baru akan ternak burung kecil satu ini. Pada artikel koran burung saat ini, akan dibahas bagaimana cara menjodohkan dahulu burung ciblek dan setelah itu ke tahap ternak, jadi siapkan buku dan bolpoin untuk mencatat.

Anakan Ciblek/Prenjak Putih Hasil Dari Ternak

Ada peralatan dan persiapan yang harus di siapkan terlebih dahulu, yakni :

1. Sangkar untuk ternak ukuran 40 x 40 cm (relatif bisa lebih besar, ataupun sedikit lebih kecil).
Sangkar Untuk Ternak Ciblek

2. Tempat sarang menggunakan ram kawat di bentuk bulat di isi serabut atau alang-alang, bisa menggunakan bahan lain selain ram kawat. Terserah kreatifitas anda. Karena yang utama tidak mengurangi kenyamanan burung ciblek dalam aktifitas pengeraman ataupun meloloh anakan nantinya.
Tempat Sarang Untuk Pengeraman Burung Ciblek

Tempat Sarang Untuk Pengeraman Burung Ciblek

3. Ciblek/Prenjak yang akan di ternak, harus menginjak usia mapan. Untuk usia mapan betina 8 bulan keatas dan sang jantan 1 tahun keatas. Makin mapan usia calon indukan akan lebih baik untuk diternak. Dan yang paling penting Ciblek sudah harus jinak dari rawatan lama, bukan yang liar tangkapan baru dari alam masih takut dengan kehadiran manusia.
Calon Indukan Ciblek Yang Siap Untuk Diternak

Proses Penjodohan Ciblek.
Burung ciblek jantan dan betina ditempel maksimal 1 minggu dalam sangkar gandeng atau sangkar single tetapi sangkar burung di taruh bersebelahan agar saling melihat, pemberian makan jangkrik 3 ekor pagi, 3 ekor siang, 3 ekor sore, voer/pur tetap ada di kandang seperti biasa. Jika jantan dan betina sudah terpantau saling memangil dan mengigit jangkrik, satukan dalam sangkar yang disediakan, pantau selama penjodohan karena jantan akan menyerang betina, semprot jantan jika terjadi penyerangan sampai terlihat reda. lakukan berulang - ulang dan harus dalam pemantauan.

Tanda Ciblek Jantan berjodoh, diawali dengan jantan akan mematuki bulu dadanya, kenapa jantan mematuki bulu, karena jantan tidak seperti betina yang mengangkuti bahan sarang, sang jantan akan mematuki bulu dada dan pantat/dubur bisa sampai gundul agar proses kawin menjadi lebih mudah, ini seperti naluri yang muncul pada burung ciblek jantan. Bagi pemula yang awal breeding/ternak ciblek prenjak pasti kaget melihat sang jantan mematuki bulu dada atau bulu perut, akan mengira ob, tetapi itu bukan perilaku ob. Hampir semua kabar dari peternak ciblek, bahwa ciblek jantan mematuki bulu, tapi kalau sudah kedua kalinya di jodohkan aktifitas ciblek jantan mematuki bulunya akan berkurang, mematuki bulu tidak akan berlebihan seperti pertama dijodohkan.

Tanda Ciblek Betina berjodoh, diawali tanda mengeluarkan suara ciriciiiiit... criiiiciiit... sambil ngelepeerr (buka sayap), atau saling tembak lalu ngelepeeer. jika sudah terlihat demikian pakan baik mengunakan jangkrik, kroto, telur lebah, laron, ulat tanaman, ulat kandang, jangan sampai kekurangan supaya proses menelur tidak berbulan - bulan lamanya, berternak ciblek beda dengan burung lain, salah sarang, atau tidak nyaman sarang yang sudah ditata rapih, betina akan menelur diluar, usahakan turuti kemauan ciblek, baik tempat yang tenang dan pakan.

Pemberian pakan selama proses disatukan 1 sangkar naikan pagi 6 ekor, siang 6 ekor, sore 6 ekor, sekali - kali diputarkan suara mp3 ciblek jantan nembak untuk memancing birahi jantan dan akan memicuh terjadinya kawin dan jantan naik ke kepunggung betina untuk proses kawin. Jika jantan sudah membenahi sarang dan di ikuti betina sibuk mengangkut bahan sarang (alang - alang kering) yang telah disediakan, tidak lama lagi betina akan bertelor. Tanda - tanda betina akan menelor lubang anus bengkak dan kulitnya kemerahan, dan bulu sedikit mengembung.

Jika sudah terlihat tanda betina mematuki alas sangkar, sediakan cangkang sotong yang ditumbuk halus, taburkan dibawah alas sangkar, jangan lupa pasir atau tumbukan bata merah ditaburkan juga.

Proses Pengeraman
Ciblek betina akan mengerami setelah bertelur satu atau dua telur, sampai telur ketiga barulah betina mengerami. Pisahkan induk jantan pada sangkar lain jika betina sudah terlihat mengeram, tetapi jangan terlalu dijauhkan dari betina jodohnya yang lagi mengeram, dikarenakan jika sang jantan bersuara jauh dari betina, betina akan loncat atau keluar dari sarang ketika sedang mengeram tiap mendengar suara jantan dari kejauhan.

Lamanya burung ciblek mengerami 12 - 14 hari, dan akan menetas anakan yang pertama, jika sudah menetas satu jangan dulu indukan jantan untuk disatukan kembali pada sangkar ternak, dan kita harus membantu memberi makan dengan jangkrik yang dipotong kecil - kecil ataupun dengan kroto, setiap satu jam sekali.
Kalau telur sudah menetas semua, dan usia anakan sudah 5 hari, pola makan bayi ciblek bisa ditambah lolohan ulat hongkong yang berwarna putih, kemudian satukan kembali induk jantan untuk membantu memberi makan/meloloh anakan ciblek. (Baca juga: Cara Agar Ulat Hongkong Cepat Berganti Kulit)

Anakan Ciblek/Prenjak Putih Hasil Dari Ternak

Pengambilan anakan usia 12-15 hari, supaya anakan ciblek cepat beradaptasi dengan lingkungan manusia, jika udah menetas semua coba dibawa ke kebun dan digantung ditempat yang tidak begitu terkena sinar matahari siang, terkadang disimpan dibawah diteras rumah yang sedikit ramai aktifitas manusia. Jika keadaan darurat anakan ciblek bisa diambil lebih awal diusia 3 hari atau 4 hari, diloloh oleh kita sendiri.

Kasus Ciblek Jantan Suka Membuang Anakan
Beberapa keterangan dan pengamatan dari sahabat yang mengalami anakan ciblek dikeluarkan sang jantan dari sarang, bukan di makan cicak atau tikus tetapi tingkah sang jantan iseng yang mematuk dan menjatuhkan anakan ciblek.
Nah.. Untuk mengindari hal tersebut usahakan jantan dipisah saja, cukup dengan betina saja yang menyuapi/melolohi anaknya. Yang penting pakan berupa kroto, ulat hongkong, jangkrik, laron, telur larva, selalu tersedia pada sangkar ternak dan bisa digonta - ganti dalam pemberian makan. Jika musim laron, beri pakan laron, pokoknya pakan ciblek haruslah bergizi tinggi, untuk diberikan kepada sang induk atau anak ciblek, semakin bagus pemberian pakan semakin besar mencapai kesuksesan memiliki momongan hasil perjuangan dari nol sampai bisa dinikmati kicauannya, syukur - syukur bisa menjadi juara lomba gantangan ciblek. (Baca juga: Cara Perawatan Ciblek/Prenjak Putih dari Bakalan Hingga Menjadi Gacor Ngebren)

Semoga bermanfaat.
Tetap jadikan Koran Burung inspirasi Kicau Mania Indonesia.

Artikel Koran Burung Lainnya :

2 komentar:

Copyright © 2018 Koran Burung | Design by Koran Burung