Media Masyarakat Tentang Pengenalan Informasi Seputar Burung Kicau, Atau Hewan Peliharaan Dalam Perawatan, Penangkaran, dan Penyembuhan Penyakit.

15 Cara Memilih Merpati Balap Sprint / Dasar Yang Bagus

Artikel terkait : 15 Cara Memilih Merpati Balap Sprint / Dasar Yang Bagus

Cara Memilih Merpati Balap Sprint / Dasar Yang Bagus
Ada Perbedaan khusus bagaimana memilih ciri fisik merpati yang bagus untuk adu sprint atau dasaran, meskipun tak berbeda jauh dengan ciri fisik yang digunakan untuk tinggian/kolongan. Di artikel ini tambahan dari artikel sebelumnya Tips Jitu Pemilihan Merpati Balap Yang Bagus, dan akan di jelaskan khusus cara pemilihan yang tepat merpati untuk adu sprint dibawah ini :
  1. Carilah burung merpati dengan postur seimbang antara badan, sayap, ekor, leher, kepala. Hindari burung yang berbadan besar tapi sayap pendek/kecil.
  2. Pilih calon merpati balap yang memiliki dada besar membentuk 2 bidang atau membelah seperti atlit binaragawan. Tujuannya agar kemampuan menyimpan oksigen selama terbang lebih banyak. Pasalnya agar burung tidak mudah lelah dan juga oksigen itu mengurangi pembentukan asam laktat penyebab kelelahan otot.
  3. Tulang pembentuk dada pun harus bulat melengkung ke arah kloaka (anus). Ketika diraba, otot di sekeliling tulang terasa halus agak lembek. Tetapi mendekati kloaka, otot sumpit (kandung kemih) keras dan lurus.
  4. Bentuk kepala yang bagus, besar dan membulat setengah lingkaran.
  5. Leher merpati/doro sprint kebanyakan tidak terlalu panjang, yang ideal yang sedang dengan tulang leher besar.
  6. Bagian organ gerak paling penting adalah sayap. Setiap calon merpati balap harus memiliki otot pangkal yang kuat agar kepakan semakin cepat dan bertenaga. Idealnya, otot pangkal sayap ketika diraba kenyal, elastis dan padat sehingga burung tak cepat lelah ketika terbang.
  7. Bulu merupakan bagian terpenting dari sayap. Setiap burung umumnya ditutupi bulu. Ia terbagi menjadi 3 bagian, yakni bulu penutup sayap, sekunder, dan primer. Tetapi pada merpati balap, justru bulu primer penentu baik tidaknya sang burung untuk berpacu.
  8. Bulu primer berfungsi sebagai penyeimbang dan alat rem sewaktu mendarat. Ia berjumlah 10 helai. Saat dibentangkan, posisi ke-10 bulu itu haruslah rapat, beraturan dan serasi. Ukuran bulu primer di usahakan cari yang lebar. Tulang/lidi bulu besar.  Secara alami sehelai bulu akan rontok setiap bulan.
  9. Bulu sekunder memegang peranan penting dalam kecepatan, carilah bulu yang lebar, panjang, tebal dan pastikan pangkal sayap nya berotot dengan dagingnya elastis.
  10. Bulu luar/bulu penutup sayap, carilah yang kecil - kecil dan rapat menutupi bulu sekunder.
  11. Cari merpati dengan bentuk pinggang yang lebar agar shooting/tembakannya lurus dan kencang, dan kalau betina yang pinggangnya lebar maka telornya akan besar/kualitas dan betina tersebut cocok bila dijadikan indukan karena tulang pinggang yang besar memudahkan dalam mengeluarkan telur nantinya.
  12. Ekor merpati balap kebanyakan yang bagus yang memiliki ekor yang lurus, rapat, sedikit menyeret tanah, lebih panjang 1 cm dari ujung bulu primer sayap, tidak bengkok atau lembek apalagi galing.
  13. Warna paruh walaupun tidak mutlak, carilah paruh yang pendek, tajam dan hitam atau coklat tua. Pengalaman burung merpati balap dengan paruh tersebut rata - rata galak, ngotot, dan punya kemampuan sprint yang bagus.
  14. Warna mata juga member indikasi kecepatan terbang. Merpati balap memiliki warna mata lebih merah terang. Ia terlihat garang dan sadis. Kebanyakan merpati balap juara mempunyai warna mata itu.
  15. Pupil/titik hitam pada mata merpati kecil, dipercaya agar pembesaran penglihatannya maksimal bila melihat objek yang jauh (nge-zoom), juga agar mampu melihat betina dari jarak pandang jauh. Dalam lomba, jarak pandang sang jantan pada betina kelepekan menentukan hasil akhir. Semakin kepakan betina terlihat, makin cepat sang jantan melakukan sprint. Oleh karena itu lingkaran pupil di mata harus bisa membesar dan mengecil untuk mengukur jarak.
Cara Memilih Merpati Balap Sprint / Dasar Yang Bagus
Semua penjelasan diatas bisa menjadi acuan ketika kita hendak membeli dari kandang ranji/ombyokan atau sedang memilih di peternakan umum. Tapi itu semua kembali kepada karakter bawaan merpati dan juga cara proses latihan yang dilakukan perawatnya. Anakan merpati jawara pun belum tentu bisa menjadi juara tanpa adanya latihan terlebih dahulu. Meskipun anak dari indukan juara mewarisi bakat dan fisik tubuh indukan, tanpa proses latihan itu bukanlah apa - apa. (Baca juga: 16 Cara Memilih Merpati Balap Tinggian/Kolongan Yang Berkualitas)

Semoga Bermanfaat.
Tetap jadikan Koran Burung inspirasi Kicau Mania Indonesia.

Artikel Koran Burung Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 Koran Burung | Design by Koran Burung