Media Masyarakat Tentang Pengenalan Informasi Seputar Burung Kicau, Atau Hewan Peliharaan Dalam Perawatan, Penangkaran, dan Penyembuhan Penyakit.

Cara Jitu Mengkawinkan Anjing Dan Persiapan Yang Harus Dilakukan

Artikel terkait : Cara Jitu Mengkawinkan Anjing Dan Persiapan Yang Harus Dilakukan

Siapa tidak kenal sahabat manusia ini, yahh.. Anjing. Anjing adalah mamalia yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Setiap jenis anjing memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, campur tangan manusia diperlukan untuk memperoleh keturunan yang lebih baik. Caranya dengan mengawinkan anjing dari jenis yang berbeda. Sebelum mengawinkan anjing, Anda harus meluruskan tujuan Anda. Anda juga harus siap bertanggung jawab untuk mengurus anak anjing hasil perkawinan tersebut. Sebelum masuk ke pembahasan cara mengawinkan anjing, Anda harus memastikan apakah anjing siap untuk dikawinkan atau tidak. 

Sepasang Anjing Buldog
Berikut ini beberapa persiapan yang harus dilakukan, di antaranya:

Persiapan awal sebelum mengawinkan anjing
1. Memilih anjing yang tepat : Anjing betina biasanya mencapai kematangan seksual ketika usianya sudah mencapai 18 bulan. Saat anjing betina sudah berusia 4 – 6 tahun, sebaiknya betina tersebut berhenti dikawinkan. Sedangkan untuk anjing jantan, kematangan seksualnya dicapai saat berusia 1,5 tahun.

2. Mengetahui kondisi kesehatan dan garis keturunan anjing : Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi di antaranya, masalah penglihatan, pendengaran, hernia, bruselosis, ginjal, jantung, displasia pinggul, dan dislokasi tulang tempurung lutut. Garis keturunan dan kondisi fisik juga sangat penting untuk diperiksa. Cara paling gampang untuk mengetahui garis keturunan anjing yang bagus adalah dengan melihat surat stamboom, dengan keterangan dari staboom anda akan mudah melihat siapa indukan dari pasangan yang akan dikawinkan.

3. Pemeriksaan temperamen dan perilaku anjing :Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana temperamen dan perilaku asli yang dimiliki anjing. Sebaiknya Anda tidak mengawinkan anjing yang memiliki temperamen dan perilaku yang bermasalah, seperti terlalu agresif, tidak ramah terhadap manusia, mudah terangsang, dan pemalu.

4. Pemeriksaan displasia pinggul : Displasia pinggul adalah kondisi penurunan fungsi sendi pinggul. Jenis anjing yang memiliki postur badan besar lebih rentan terkena displasia pinggul. Anjing yang mengalami gangguan ini sebaiknya tidak dikawinkan. Anda bisa mengecek gangguan ini dengan bantuan dokter hewan dan petugas radiologi. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan sinar X.

5. Pemeriksaan dislokasi tulang tempurung lutut : Anjing ras kecil lebih rentan mengalami hal ini daripada mengalami displasia pinggul, walaupun kemungkinannya tetap saja ada. Gangguan ini bisa diatasi dengan cara operasi. Namun, anjing yang memiliki kondisi ini sebaiknya tidak dikawinkan.

6. Pemeriksaan indera pendengaran anjing : Pemeriksaan dilakukan melalui tes Brainstream Auditory Evoked Response (BAER). Tes ini berfungsi untuk mengukur aktivitas elektrik pada telinga anjing. Anjing yang tidak lolos dalam tes ini sebaiknya tidak dikawinkan, karena anjing tersebut memiliki kemungkinan untuk menurunkan gen tuli kepada anaknya.

7. Pemeriksaan jantung : Anjing akan diperiksa menggunakan gelombang ultrasonik. Anjing yang mengalami gangguan jantung pun tidak boleh dikawinkan karena akan membahayakan si anjing.

8. Pemeriksaan penyakit bruselosis : Penyakit ini akan mengakibatkan kemandulan dan kematian pada anak anjing sesaat setelah dilahirkan. Penyakit ini bisa menular melalui hubungan senggama dengan anjing pengidap. Cairan tubuh anjing pengidap yang tersisa di dalam kandang juga bisa menyebabkan anjing lainnya ikut tertular. Manusia pun bisa tertular penyakit ini melalui air seni atau kotoran anjing pengidap. Anjing yang positif terkena penyakit ini harus segera disterilkan. Anjing baru boleh dikawinkan jika tiga kali pemeriksaan selanjutnya menunjukkan hasil yang negatif.

9. Pemeriksaan fisik dengan bantuan dokter hewan : Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui berat badan, kondisi tulang iga, bulu, mata, hidung, dan garis pinggang. Jika terlalu gemuk, anjing akan mengalami kesulitan saat melahirkan. Namun, jika terlalu kurus, anak anjing tidak akan memperoleh gizi yang cukup.

Jika Anda hanya memiliki anjing betina, maka Anda harus menyewa anjing jantan milik orang lain. Biasanya dibuat perjanjian pembayaran terlebih dahulu. Ada dua sistem untuk membayar jasa anjing jantan yang digunakan, yaitu:
  • Sistem Nerkeus : Cara pembayaran di mana pemilik anjing jantan akan mengambil anak anjing hasil perkawinan. Jumlah anak yang diambil berdasarkan perjanjian yang dibuat sebelumnya. Jika anak yang dihasilkan hanya satu ekor, biasanya akan menjadi hak pemilik anjing jantan. Tapi, ada juga yang menjual anak anjing tersebut, kemudian hasil penjualannya dibagi dua.
  • Sistem Deck Hell : Cara ini dilakukan dengan membayarkan jasa dengan sejumlah uang yang sudah disepakati. Dengan sistem ini, pemilik anjing betina memiliki hak penuh atas anak-anak anjing yang dilahirkan.
Sepasang Anjing Minipom
Setelah mengetahui ciri-ciri anjing yang siap kawin dan prosedur perjodohan, berikut ini akan dijelaskan tentang tingkah laku anjing saat sedang birahi:

Anjing betina

  • Anjing betina yang ingin kawin akan mengeluarkan feromon dan menarik perhatian anjing-anjing jantan.
  • Munculnya tanda kemerahan dan pembengkakkan pada alat kelamin. Alat kelamin akan mengeluarkan cairan yang disebut sekreta. Periode ini disebut periode proestrus. Periode ini terjadi selama 7 – 9 hari.
  • Anjing betina mau menerima anjing jantan yang ditandai dengan berkurangnya pembengkakan pada alat kelamin. Periode ini disebut dengan periode estrus.
  • Anjing betina akan mengangkat ekornya ke salah satu arah.

Anjing jantan

  • Anjing jantan dapat mencium feromon yang dikeluarkan anjing betina. Anjing betina dapat menarik lebih dari satu anjing jantan. Oleh karena itu, tidak heran jika satu anjing betina dikelilingi oleh banyak anjing jantan. Anjing jantan kemudian akan saling bertarung untuk mendapatkan sang betina.
  • Setelah berhasil menaiki betina, anjing jantan akan melakukan gerakan penetrasi. Testis akan membesar dan menjepit alat kelamin anjing betina.
  • Proses ejakulasi anjing jantan terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, jantan naik ke punggung betina dan melakukan gerakan ke depan dan belakang. Tahap ini menghasilkan sekitar 1 ml cairan ejakulasi (cairan asesoris dan spermatozoa). Tahap kedua, anjing jantan akan melakukan gerakan ke samping dan berusaha melepaskan diri. Tahap ini menghasilkan 1 ml cairan ejakulasi (spermatozoa). Tahap ketiga, anjing jantan menaiki kembali anjing betina dan menghasilkan 5 ml cairan asesoris.

Sekarang saatnya kita masuk ke pembahasan cara mengawinkan anjing. Jika Anda belum pernah atau belum berpengalaman mengawinkan anjing, maka sebaiknya Anda menggunakan jasa pawang anjing. Pada dasarnya anjing jantan sudah memiliki naluri untuk kawin. Bantuan manusia hanya diperlukan pada kondisi tertentu, misalnya anjing jantan tidak pintar naik ke punggung anjing betina. Nah, peran Anda di sini adalah membantu anjing jantan tersebut naik dan mendekatkan alat kelaminnya ke alat kelamin betina. Sebelumnya, Anda sebaiknya mengikat mulut anjing betina supaya saat kawin, dia tidak menggigit anjing jantan.

Anjing betina memiliki dua buah lubang kelamin dan biasanya posisi lubang rahim berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda perlu mengarahkan testis ke lubang rahim. Hal ini dilakukan supaya sperma bisa leluasa masuk ke dalam rahim. Ketika anjing jantan sudah menaiki anjing betina, pastikan testis sudah masuk ke lubang rahim, caranya dengan menahan posisi anjing jantan sehingga bola testis membesar dan mengunci lubang rahim. Anda juga bisa membantu merangsang anjing jantan dengan mengocok testisnya. Jika sudah selesai, sebaiknya kaki belakang anjing betina diangkat supaya sperma tidak keluar lagi.

Jika proses perkawinan berhasil dan anjing betina hamil, maka Anda perlu merawat induk anjing dengan baik. Anjing tidak boleh dibiarkan mengalami stres, karena dapat mengganggu kehamilan bahkan menyebabkan keguguran. Sebaiknya, siapkan kandang yang nyaman dan hangat. Kandang juga tidak boleh diletakkan pada posisi yang terlalu tinggi karena anjing yang sedang hamil sangat mudah kelelahan. Pastikan anjing mendapatkan asupan makanan dan vitamin yang cukup. Jangan terlalu berlebihan memberikan vitamin pada induk anjing. Hal ini dapat menyebabkan anak anjing yang dikandung memiliki bobot yang besar sehingga akan menyulitkan proses persalinan.

Demikianlah persiapan dan cara mengawinkan anjing. Semoga Bermanfaat

Artikel Koran Burung Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2018 Koran Burung | Design by Koran Burung